Lewat Djam Malam , sebuah FILM lama yang syarat akan makna. Dapet traktiran dari om OVJ @DollySW nonton film di XXI sinem plek. Ane emang tergolong orang yang kurang seneng nonton film apalagi film drama dan perang, lebih seneng film petualangan aksen atau fiksi marvel. Namun film Lewat Djam Malam membuat ane terkesan, selain karena nonton bareng 20 temen Onliners jogja.
Sebelum jujur ane gak tau film ini, Bahkan kalau @Leksa gak ngasih tau bahwa film ini adalah film restorasi ane gak tau film ini film lama. karena gambar benar benar bagus seperti film baru, ane kira ini adalah film baru yang bercerita tentang zaman perjaunagn seperti paul harbour hawai.
ini kutipan tentang film ini yang ane sadur dari poskotanews
Film yang sarat nilai sejarah karya Bapak Perfilman Indonesia, H. Usmar Ismail ini diproduksi tahun 1954, telah direstorasi oleh tiga institusi perfilman Indonesia, yaitu Konfiden, Kineforum dan Sinematek. Restorasi dilakukan di L’Immagine Ritrovata, Bologna, Italia.
Biaya restorasi film yang diproduseri Djamaluddin Malik itu, didanai oleh National Museum of Singapore sebesar 200.000 dolar Singapura atau sekitar Rp1,4 miliar, dan World Cinema Foundation yang didirikan sineas Martin Scorsese sebesar 50.000 euro atau sekitar Rp700 juta.
”Kegiatan restorasi film ini melibatkan riset tentang penyesuaian warna hitam-putih sebagaimana emulsi warna yang digunakan dalam film pada masa itu serta penyesuaian suara yang sering kali terpotong-potong,” kata Direktur Konfiden, Alex Sihar, di Gedung Pusat Perfilman H Usmar Ismail (PPHUI), Jakarta.
”Proses restorasinya cukup rumit seperti kerja forensik.Sudah seperti main kolase supaya bisa menghasilkan hasil yang utuh. Agak sedikit ribet prosesnya. Kami membutuhkan waktu 1,5 tahun untuk membersihkan dan membenahi gambarnya satu-satu,” tambahnya.
Dikatakan Alex, melalui restorasi film Lewat Djam Malam, diharapkan bisa membuka mata hati pemerintah akan pentingnya arsip film untuk kehidupan sejarah bangsa.
Menurut JB Kristanto, Lewat Djam Malam merupakan film Usmar Ismail yang kuat konteks sejarahnya. Di film itu digambarkan bagaimana perebutan klaim antara TNI dan pihak sipil atas siapa yang paling berperan dalam kemerdekaan Indonesia.
Sedangkan kritikus film Totot Indarto mengatakan, restorasi film yang dilakukan pihak asing, membuktikan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang teledor terhadap kearsipan film yang merekam jejak kebudayaan bangsa.
”Tanpa arsip, kita akan melahirkan generasi yang tidak punya pijakan sejarah. Jangan-jangan kebudayaan kita nantinya akan menjadi budaya baru tanpa konteks,” katanya.
Setelah direstorasi, film Lewat Djam Malam diputar di Cannes Classic, Festival Film Cannes pada 17 Mei 2012 lalu, dan mendapat tanggapan positif dari sineas dunia. - poskotanews
Sinopsis cerita in isudah banyak di internet, -+ bercerita iskandar yang notabenya adalh seorang mantanpejuang yang tidak dianggap sepulang nya dari perjuangan, merasa ditak lagi di terima di masyarakat
ini ane kopikan Sinapsis nya dari poskotanews
SINOPSIS
Film ini mengangkat kisah ketika Indonesia baru saja memproklamasikan kemerdekaan. Pada masa itu, tentara masih berusaha menguasai keadaan dan menyelenggarakan jam malam di Kota Bandung.
Iskandar (A.N. Alcaff) memutuskan untuk meninggalkan dinas ketentaraan dan memulai kehidupan baru sebagai penduduk sipil. Namun, ketika dia berusaha mengontak mantan kawan-kawannya dari dinas ketentaraan untuk mencari pekerjaan, dia mengetahui bahwa korupsi telah merajalela dengan mengatasnamakan perjuangan mereka.
Iskandar secara kebetulan bertemu dengan temannya, Puja, yang telah beralih profesi menjadi germo. Juga mantan atasannya, Gunawan, yang telah menjadi seorang kontraktor perusahaan yang selalu melakukan korupsi dalam setiap pekerjaannya.
Melihat hal itu, Iskandar marah, sehingga dia menyekap Gunawan sebagai tawanan. Dia memaksa Gunawan untuk mengakui kesalahannya telah melakukan korupsi. Bagi Iskandar perbuatannya itu sebagai usaha untuk menegakkan keadilan dan kemurnian perjuangan yang telah mereka raih dengan susah payah.
Tapi Gunawan menolak mengaku dan tidak menanggapi ancaman Iskandar dengan serius, walaupun Iskandar telah menodongnya dengan senapan. Saking kesalnya, Iskandar menekan pelatuk senapan tersebut sehingga Gunawan tewas.
Terkejut oleh tindakannya sendiri, Iskandar bingung dan lupa akan jam malam yang telah ditetapkan. Dia pergi ke rumah kekasihnya, Norma, dalam keadaan linglung. Akibatnya, dia tertembak oleh pasukan jaga jam malam dan meninggal di depan pintu rumah Norma. (Anggara/dms)
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Isi komentar anda